Minggu, 19 Februari 2012

Benarkah Ada Syi'ar Kemusyrikan di Rakornas PKS ? selamat membaca.

MAKASSAR (voa-islam.com) – Liong (naga) dan Barongsai adalah tradisi wajib pada perayaan Imlek yang merupakan lambang kebahagiaan yang dipercaya bisa membawa keberuntungan (hoki), mengusir roh jahat dan menolak bala. Kini, tarian yang kental dengan keyakinan kemusyrikan dari negeri Cina itu ditampilkan dalam acara resmi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Makassar yang dihadiri para petinggi partai dakwah.

Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakornas) PKS di Clarion Hotel Makassar, Kamis (16/2/2012), dibuka dengan Barongsai, tarian khas Tionghoa. Panitia berkilah, tarian khas Tionghoa ini ditampilkan sebagai pengejawantahan slogan “Bekerja dalam Kebhinnekaan” yang menjadi tema Rakornas PKS.

“Sesuai tema Rakornas, Bekerja dalam Kebhinnekaan untuk Kejayaan Bangsa, Kami menampilkan sejumlah atraksi kesenian daerah baik saat pembukaan maupun penutupan nanti,” ujar Ketua Panitia Rakornas PKS, Akmal Pasluddin sebagaimana dikutip Website resmi DPP PKS, Jum’at (17/2/2012).

Lebih lanjut Akmal mengatakan, Kebhinnekaan menjadi inspirasi bagi bangsa ini termasuk kader-kader PKS untuk terus bekerja untuk kejayaan bangsa. Keanekaragaman seni, budaya, dan sosial bangsa ini menjadi dinamisator bagi setiap komponen bangsa untuk terus berkarya. (baca: Barongsai dan Padupa Awali Pembukaan Rakornas PKS).

Hadir dalam Pembukaan Rakornas tersebut, Presiden PKS, Lutfhi Hasan Ishaaq, Wakil Ketua DPR RI yang juga Sekjen PKS, M Anis Matta, Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, dan Walikota Makassar, Ilham Sirajuddin serta Ketua DPW PKS Sulawesi Selatan, Akmal Pasluddin dan anggota DPD RI, Azis Kahar Muzakar.

Selain itu, Rakornas juga dihadiri oleh 750 orang kader dan fungsionaris PKS dari Wilayah Dakwah Sulawesi dan Indonesia Timur. Hadir juga fungsionaris DPP PKS, sejumlah Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, DPRD Provinsi maupun Kota/Kabupaten se-Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.

Barongsai Tak Sekedar Hiburan

Barongsai bukan sekadar seni hiburan, tapi memiliki makna spiritual bagi masyarakat Tionghoa. Liong (naga) dan Barongsai adalah tradisi wajib pada perayaan Imlek. Dalam kepercayaan warga Tionghoa, Liong dan Barongsai merupakan lambang kebahagiaan dan kesenangan. Pertunjukan tarian singa dan naga ini dipercaya bisa membawa keberuntungan (hoki).

Tari Barongsai dikenal dengan gerakannya yang energik, ekspresif, menegangkan sekaligus menakjubkan. Tarian ini merupakan perpaduan keserasian dan dinamisasi gerak para penarinya yang atraktif dengan iringan musik tambur, gong, dan simbal.

Para penari atau pemain Tari Barongsai kebanyakan berlatar seni bela diri, kungfu dan Wushu. Hal ini berkaitan dengan gerakan tariannya bergaya akrobatik, yakni dengan salto, meloncat, melompat dan berguling.

Barongsai biasanya digelar bukan hanya pada perayaan-perayaan seperti menyambut Imlek (Spring Festival) atau Cap Go Meh (Lantern Festival), tetapi juga digelar saat upacara-upacara penting lainnya seperti, peresmian perkantoran, toko, pusat perbelanjaan, restoran, hotel, rumah, upacara pernikahan, festival budaya, kelenteng dan sebagainya.

Di negara asalnya, Tiongkok, tarian ini disebut dengan Lungwu atau Tarian Singa (simplified Chinese: traditional Chinese: pinyin: wushi). Setidaknya ada tiga jenis barongsai dikenal di dunia, yaitu Xuang Shi (singa kembar), Qing Shi (singa hijau), dan Xing Shi (singa sadar).

Barongsai di Tionghoa juga bukan sekadar seni hiburan semata, tapi dipercaya memiliki makna spiritual sebagai penolak bala juga mengekspresikan sebuah optimisme, kedamaian dan kesejahteraan.

Barongsai juga digambarkan sebagai simbol dari singa yang berani dengan memiliki sifat sebagai

‘Raja Rimba yang perkasa’ melindungi yang lemah. Selain itu singa juga dilambangkan binatang yang dipercaya memiliki kekuatan mistis dan magis yang bisa mengusir roh jahat atau tolak bala. Zaman dahulu permai-nan ini sering bermain dalam istana kekaisaran yang tujuannya untuk menghibur para penonton.

Secara keseluruhan, gerakan utama dari tarian barongsai adalah gerakan singa yang memakan amplop berisi uang yang disebut dengan istilah lay see. Di atas amplop tersebut biasanya ditempeli dengan sayuran selada air yang melambangkan hadiah bagi sang singa. Proses memakan lay see ini biasanya berlangsung sekitar separuh bagian dari seluruh tarian barongsai itu.
Sejarah Barongsai

Berbagai versi muncul mengenai asal mula tarian Barongsai ini. Dalam sebuah buku ‘Festival Tradisi Budaya China’ karangan Dr Kai Kuok Liang di Shanghai RRC menyebutkan bahwa Singa datang dari bagian Barat daratan China. Waktu itu dinaiki oleh Pangeran Bun Cu Phu Sak yang membawa ajaran Budha ke Tiongkok, dikenal dengan zaman Lima Dinasti-Han (947-950 SM).

Sedang cerita lain mengatakan, tarian ini sudah ada pada zaman Dinasti Xie Han. Saat itu, Kekaisaran Han Bu Tie mengutus Menteri Chang Chiau ke bagian Barat Tiongkok. Sewaktu kembali, sang Menteri Chiau membawa sebuah seni budaya setempat, yakni permainan singa (Tarian Barongsai).

Ada pula yang menyebutkan tarian ini sudah ada sejak abad ke-5 atau zaman dinasti Sung, atau zaman Selatan-Utara. Versi lain menyebutkan, tarian ini sudah digelar sejak masa Dinasti Thang (618-907 Sebelum Masehi).

Sementara, menurut seorang guru besar asal Universitas Jinan, China, Huang Kun Zhang,

menyebutkan Tarian Barongsai ada sejak tahun 420-589 Masehi, yakni pada zaman pemerintahan dinasti Selatan-Utara atau Nan Bei. Ketika itu, pasukan Raja Song-Wen-Di kewalahan menghadapi serangan pasukan gajah Raja Fan-Yang dari negeri Lin Yi.

Timbullah sebuah inisiatif dari sang panglima perang Raja Song Wen Di bernama Zhong Que untuk membuat sebuah boneka tiruan Singa yang sangat besar. Upaya sang panglima ternyata tidak sia-sia, dia berhasil mengusir pasukan gajah yang lari ketakutan karena melihat singa raksasa yang siap menerkam dan menyerang mereka.

Di Indonesia, Barongsai mulai masuk pada abad 17 atau saat terjadi migrasi besar-besaran dari China Selatan.
Apakah Umat Ini Aman dari Ancaman Syirik?

Banyak peringatan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada umat akhir zaman terhadap bencana syirik. Bahkan beliau tegaskan umatnya kelak ada yang mengekor kaum musyrikin hingga berhala pun disembah.

Dalam sebuah hadits panjang, disebutkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَلاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَلْحَقَ قَبَائِلُ مِنْ أُمَّتِى بِالْمُشْرِكِينَ وَحَتَّى تُعبَد الأَوْثَان

“…Kiamat tidak akan terjadi hingga sekelompok kabilah dari umatku mengikuti orang-orang musyrik dan sampai-sampai berhala pun disembah…” (Shahih Ibnu Hibban Juz XVI hal. 209 no. 7237 dan hal. 220 no. 7238 Juz XXX no. 7361 hal 6, Syu’aib al-Arnauth berkata, “Sanad-sanadnya shahih sesuai dengan syarat Muslim).

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“لا تقوم الساعة حتى يرجع ناس من أمتي إلى أوثان كانوا يعبدونها من دون الله- عز وجل“.

“Tidak akan terjadi hari kiamat hingga sekelompok kaum dari umatku kembali kepada berhala. Mereka menyembah berhala tersebut di samping Allah Subhanahu wa Ta’ala" (Riwayat Abu Dawud al-Thayalisi dari Musa bin Muthir, lemah. Ithaful Khirah wal Mahrah Bizawaid Juz 8 hal. 34).

Autsan dalam bentuk jamak (plural) dari watsan, artinya berhala. Watsan adalah segala sesuatu yang mempunyai bentuk badan yang biasanya dibuat dari unsur tanah, kayu, atau bebatuan seperti bentuk manusia. Benda ini dibentuk, dimuliakan, dan disembah. Kadang juga watsan mencakup sesuatu yang tidak berbentuk gambar atau bentuk. Shanam adalah gambar tanpa bentuk badan.

Sesembahan ini, kalau zaman jahiliyah berbentuk patung-patung orang saleh, sekarang bisa diwujudkan dalam kuburan-kuburan atau petilasan-petilasan orang shaleh yang dianggap shaleh. Kini ada pembela kesyirikan menganggap melarang orang berdoa di kuburan merupakan bentuk kurang ajar kepada para wali, alias tidak mau menghormati orang yang layak dihormati, bahkan dicap sebagai pengikut iblis yang tidak mau menghormati Adam. Subhanallah!

Gaya-gaya perilaku kaum Musyrik kini memang banyak melanda kaum Muslimin. Di antaranya bersumpah dengan selain Allah, kasidah yang penuh dengan bait-bait syirik, mengubur orang saleh dalam masjid, menjadikan kuburan sebagai tempat perayaan dan ibadah, melakukan nadzar untuk para wali, menyembelih korban di kuburan para wali, thawaf mengitari kuburan yang dianggap wali, bahkan ada yang bersujud kepada kuburan kiai. Di Solo bahkan orang berjubel untuk membuntuti kerbau yang dijuluki Kyai Slamet. Hewan bule ini setiap bulan baru Muharram dilepas mengelilingi Kraton Solo. Di antara yang hadir berebut mendapatkan kotoran hewan yang sering menjadi lambang kebodohan tersebut. Ya, kotorannya dijadikan rebutan. Diambil berkahnya, kata mereka. Mereka bukan hanya orang tua, tetapi juga anak-anak muda! Di belahan lain ada sekelompok orang yang tekah bersyahadat, mengantar sesajen ke gunung Lawu dan Merapi. Yang lain memberikan sedekah laut alias larung sesaji ke pantai laut Selatan. La haula wala quwwata illa billah.

Zaman memang sudah bergeser, berubah dari kondisi zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hingga seorang pakar hadits Imam Bukhari membuatkan sebuah bab dalam Shahih-nya ‘Bab Taghayuru al-Zaman hatta tu’badu al-Autsan—Berubahnya Zaman hingga Berhala Kembali Disembah Shahih Bukhari Juz VI hal. 2604.

Bahkan kelak dedengkot berhala kaum musyrikin Quraisy akan kembali diagungkan. Aisyah berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« لاَ يَذْهَبُ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ حَتَّى تُعْبَدَ اللاَّتُ وَالْعُزَّى ».

“Malam dan siang tidak akan lenyap (terjadi kiamat) hingga Lata dan Uzza kembali disembah.” (Shahih Muslim : 6907, Sunan al-Tirmidzi no. 2228, dan Musnad Ahmad no. 8164, Mukadimah Masail Jahiliyah juz I hal. 16).)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam punya perhatian yang lebih terhadap ancaman kesyirikan, hingga pada hari meninggalnya beliau masih sempat mengingatkan umatnya agar tidak mengikuti perilaku Ahli Kitab yang berlebihan dalam memuji nabi dan orang saleh, sikap mereka menyeret kepada syirik besar. Akankah kita sebagai umatnya yang kini semakin lemah justru merasa aman dari syirik. Sungguh, muslim bergaya syirik kini sedang ngetren. Semoga kita diselamatkan Allah Ta’ala. [nahimunkar]

Sabtu, 03 Desember 2011

Shuffle Dance

What is a melbourne shuffle?
 
Melbourne Shuffle (juga dikenal sebagai Rocking) adalah tarian pujian dan klub yang berasal dari akhir 1980-an dalam adegan musik underground rave di Melbourne, Australia. Gerakan dasar dalam tarian ini adalah tindakan tumit-dan-kaki cepat dengan gaya yang cocok untuk berbagai jenis musik elektronik. Beberapa varian menggabungkan gerakan-gerakan tangan. Orang-orang yang menari shuffle sering disebut sebagai rocker, sebagian karena popularitas menyeret musik rock di awal 1990-an.
Pada akhir ’80-an, Shuffle Melbourne mulai muncul sebagai sebuah tarian yang berbeda, menggabungkan gerakan tangan lebih dari pendahulunya, Stomping. Breakbeat dan techno musik secara bertahap diganti dengan bentuk-bentuk lebih hardcore musik rave, seperti trans keras. Menyeret awalnya didirikan tekan dan tradisional balet gaya mengocok kaki. Menyeret berasal dari ‘Stomping’, yang pada gilirannya berasal dari celtic sejarah sebelumnya dan rakyat Malaysia / vernakular gaya dansa. Para menyumbat dan tari pedang dapat dengan mudah disesuaikan dengan beberapa gerakan awal tari eksperimental sambutan hangat dan klub yang berevolusi menjadi Stomping. Jika b-anak laki-laki mulai menghadiri acara-acara dansa shuffling, mereka membawa mengatur sendiri gerakan tarian hip hop, misalnya, orang berjalan dan meluncur. Sejak pengaruh hip hop ini menjadi dominan, Shuffle Melbourne juga telah dipraktekkan di luar rave (karakteristik dari budaya hip hop dance). Dimana Shuffle Melbourne awalnya menari, tempat tidak dianggap bernama ‘rave’, melainkan ‘tarian pihak.
Pada tahun 2004 sebuah film dokumenter berjudul Melbourne Shuffler mulai syuting di klub Melbourne, rave, festival dan acara luar ruangan, sebelum dirilis di DVD pada tahun 2005. Pada tahun 2005, Shuffle Melbourne telah membantu untuk mengubah suara musik trance hardstyle dan keras, dengan DJ dan produser yang bertujuan pada kecepatan 140-160bpm konstan. Pada tahun 2006, hardstyle awal digantikan oleh nustyle dan epik trans-trans dipengaruhi musik keras di klub mengocok populer dan rave. Nustyle dan bentuk baru dari trans keras terfokus pada melodi mengayunkan trans euforia orkestra seperti yang tiba-tiba akan turun (seperti oleh exciter rumah) ke kick drum konstan yang lebih baik bagi kecepatan menyeret oleh para rocker. Pada tahun 2006 dengan meningkatnya popularitas YouTube, penari internasional kini berkontribusi online Shuffle, posting variasi mereka sendiri dan belajar dari orang lain. Para Scooter band Jerman fitur shuffle yang dilakukan oleh para veteran Pae & Sarah dalam video untuk J tunggal ‘memuja Hardcore. Shuffle Melbourne telah berubah karena telah berkembang dari waktu ke waktu, karena lebih banyak orang mempraktekkan tari, tarian itu sendiri telah berubah dari mayoritas gerakan tangan atas gerakan kaki, untuk saat ini, di mana sebagian besar didasarkan pada menjaga waktu dengan bass ketukan.

Nah, asal-usul dari “Shuffle Melbourne” nama tidak diketahui. Istilah ini pertama kali dibawa ke perhatian publik oleh Sonic Animation Rupert Keiller selama wawancara TV di Sydney. Age disebut sebagai tampak seperti “silang antara ayam dan tarian robot mengentakkan kaki” untuk mata yang tak terlatih, tetapi hanya penduduk setempat menyebutnya “menghentak”.
Beberapa penari taburi bedak atau berlaku cair untuk lantai di bawah kaki mereka untuk membantu mereka meluncur lebih mudah, beberapa termasuk berputar 360 derajat atau melompat ke dalam gerakan mereka. Lainnya menerapkan pita plastik halus untuk sol sepatu mereka.
Awalnya terdiri dari “Langkah T-” dikombinasikan dengan gerakan lengan, selama tahun-tahun belakangan ini, “Running Man” juga telah diadopsi ke dalam gaya yang umum, menonjolkan fokus baru menjaga waktu dengan mengalahkan. “Laki-laki Menjalankan” melibatkan maju diikuti injak oleh hop tunggal atau ganda mundur dengan kaki yang sama, kaki yang lain mengulangi tindakan yang mengarah ke gerakan berjalan-on-the-spot. “T-Langkah” adalah samping tumit-jari cepat gerakan memutar pada satu kaki di pergelangan kaki. Tarian dibumbui oleh berputar, pompa tangan, slide, dan tendangan.
Hardstyle dilakukan untuk musik yang memiliki beat 4 / 4 cepat (juga dikenal sebagai mengalahkan ‘empat-di-lantai-’), dan biasanya disertai dengan bass, berat booming (atau kosong). Untuk alasan ini, banyak orang di AS dan Eropa tidak benar mengacu pada “shuffle” hanya sebagai “hardstyle”. Hal ini terjadi walaupun istilah “hardstyle” menjadi istilah payung bagi banyak tarian rave yang berbeda secara global, serta genre musik elektronik. Hardstyle adalah tarian pujian, sementara gaya lainnya sebagian besar biasanya dilakukan di klub dan pesta dansa.



Rabu, 26 Oktober 2011

Grafitti

Tembok bukanlah suatu bangunan yang harus dijaga kebersihannya. Namun tembok tidak lain dari KANVAS atau PAPAN TULIS RAKSASA bagi setiap manusia yang ingin berkreasi di wilayahnya untuk menjaga keindahannya.


Dari kata-kata diatas menurut aku itulah hal yang ingin disampaikan oleh para bomber secara tersirat. Bomber ialah julukan bagi orang-orang yang mengerti dan membuat grafitti. Nah teman-teman, tentunya kata grafitti sudah tidak asing lagi ditelinga kalian. Dibawah ini sekilas info tentang seni menggambar pada tembok secara umumnya :


Graffiti In General


Sekelompok pasukan dengan mengenakan sweater dan masker sambil menenteng cat semprot di tangan mulai berjalan menelusuri jalan-jalan di tengah kota besar. Beberapa saat mereka sempat berdiam diri dengan pandangan penuh arti menatap tembok-tembok yang kosong dan kusam tersebut. Sedetik kemudian tangan-tangan mereka mulai menyemprot tembok tersebut dengan cat semprot. Tidak ada yang tahu apa yang mereka ciptakan saat itu, sampai keesokan paginya para pengguna jalan mulai terheran-heran dengan karya para bomber tersebut. Dan karya inilah yang kita kenal sebagai “graffiti”

 

 

How To Be a Punk

If you're a fierce individualist who has a bone to pick with the profit-driven world, you might be a punk. Don't be a punk just because you think it's cool. Punk is a mindset and you don't have to dress or look like anything or conform to a name. You can be a blue collar and be punk. Purchasing the hair products, the clothes, and the music; that's buying into society, which is exactly what punk is against. So know who you are, know the reason for the culture, and understand the meaning behind the word. It helps a lot when you just stop trying to be punk because "punk" is just a label. Be yourself but make sure you have a strong attitude that intimidates people so they know that you're the shit and they don't mess with you. Work out a lot because being punk isn't easy; sometimes you get into fights, but win or lose who cares? As long as you are PROUD and defend yourself. Pride is the greatest thing you can have.